Kisah Jilbab

Kisah Jilbab ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Ada seorang wanita yang terkenal taat beribadah. Ia sentiasa melaksanakan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasihatinya. Tapi jawapannya tetap sama.

Hingga di suatu malam…
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, pelbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan dapat merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah seorang wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamualaikum, saudariku..”
“Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku.”
“Terima kasih. Apakah ini syurga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.” “Benarkah? Tak dapat kubayangkan seperti apa indahnya syurga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini.”
Wanita itu tersenyum lagi. “Amalan apa yang dapat membuatmu kemari, saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu solat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah..”
Tiba-tiba jauh di hujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu.
“Ayuh, kita ikuti mereka.” kata wanita itu sambil setengah berlari.
“Apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu.
“Tentu saja syurga, saudariku” larinya semakin cepat.
“Tunggu…tunggu aku..” ia berlari namun tetap tertinggal.
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, ” Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?”
“Sama denganmu, saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum.
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?”
Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membezakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan nafas, tak mampu lagi menjawab.
“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengizinkanmu masuk ke surgaNya tanpa jilbab menutup auratmu?”

♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, “Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki syurga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan syurga ini untuk dirimu. Cukuplah syurga hanya sampai di hatimu kerana niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia terpegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan solat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu..berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

sumber : Nisa' Negeri Sembilan

No comments:

Post a Comment